Hi, Blogger Cupu… Siap belajar tips SEO On Page? Maaf ya sudah lama sekali aku tak menjelajahi ruang-ruang di sini. Kali ini aku akan kembali dengan serial belajar bersama duo coach yang seru; coach Irwin dan coach Pewe. Setelah belajar mengenai Google Analytics dan Google Search Console, kini saatnya kita kulik tentang On Page SEO.
Sudah pernah dengar tentang istilah ini? Kalau rajin baca tulisan-tulisan MomBlogger Cupu di sini, harusnya sih sudah ada. Di artikel pembuka tentang belajar SEO, MomBlogger Cupu juga sempat mengulas sedikit mengenai hal ini.
Contents
- 1 Apa sih SEO On Page?
- 2 13+ Tips SEO On Page
- 2.1 1. Judul
- 2.2 2. Permalink
- 2.3 3. Deskripsi
- 2.4 4. Paragraf Pertama
- 2.5 5. Stop Cara Jadul Penulisan Keyword
- 2.6 6. Paragraf Akhir
- 2.7 7. Jumlah Kata
- 2.8 8. Optimalkan Paragraf
- 2.9 9. Heading
- 2.10 10. Optimasi Gambar
- 2.11 11. Link pada Artikel
- 2.12 12. Gunakan LSI Keyword
- 2.13 13. Share di Media Sosial
- 2.14 14. Lakukan Inspect URL
Apa sih SEO On Page?
Singkatnya adalah sebuah teknik yang digunakan untuk mengoptimalkan website kita dari dalam. Kalau pakai istilah cewek-cewek sih, SEO On Page bisa dianalogikan dengan inner beauty. Jadi cara ini sebenarnya sangat sakral bagi blogger, sayangnya hampir selalu diacuhkan.
Banyak blogger, termasuk MomBlogger Cupu dulunya, memandang SEO itu sebuah teknik yang ribet apa lagi SEO On Page. Apalagi dulu pernah di suatu masa MomBlogger ini kerjaannya bikin artikel SEO setiap hari 5 – 10 artikel, lama-lama jenuh ngerjainnya. Sampai di satu titik, MomBlogger membuat blog personal sebagai pelarian dari pekerjaan itu. Pengen nulis yang lebih santuy dan nggak kepikiran dengan ribetnya ini dan itu.
Ternyata oh ternyata sebenarnya pekerjaan itu merupakan bala bantuan yang didatangkan dari Allah biar nulis blognya lebih bener. Sayangnya, cukup telat sih menyadarinya. Baru setelah 4 tahun ngeblog secara profesional, ada keinginan untuk belajar SEO dengan lebih dalam. Beruntung ketemunya sama Coach Irwin dan Coach Pewe, SEO jadi sesuatu yang seru dan mengasyikkan di tangan mereka.
13+ Tips SEO On Page
Pastinya sudah penasaran kan apa saja sih parameter dan tips SEO On Page. Yuk kita mulai saja, silakan disimak baik-baik dan kalau saran dari mas-mas coach sih buatlah tabel excel untuk mengecek artikel kita secara manual.
Dengan tabel tersebut, kita bisa tahu mana artikel yang sudah beres SEO On Page-nya, mana artikel yang belum.
1. Judul
Sisipkan keyword di dalam judul. Ingat ya judul jangan terlalu panjang. Sebenarnya maksimal sih 60 karakter, tetapi untuk menghindari kata-kata yang tanggung, 55 Karakter adalah ukuran paling ideal.
2. Permalink
Selain disisipkan pada judul, keyword juga harus ada di bagian permalink. Panjang permalink sebaiknya tak lebih dari 75 karakter. Dihitung dari huruf “H” di https. Kalau “https” saja sudah 5 karakter, jadi bisa dihitung sendiri kan bagaimana singkatnya judul di permalink?
3. Deskripsi
Keyword pun harus muncul di bagian deskripsi. Meta deskripsi yang bagus itu memuat dua kali penyebutan keyword secara natural. Panjang meta deskripsi maksimal 155 karakter.
4. Paragraf Pertama
Si keyword ini memang suka banget tampil layaknya artis. Pada 150 karakter pertama di paragraf 1, keyword ini harus sudah muncul. Kenapa? Karena kadang-kadang yang muncul di deskripsi Google bukanlah meta deskripsi melainkan isi artikelnya.
5. Stop Cara Jadul Penulisan Keyword
Ada yang pernah belajar SEO On Page zaman jadul? Aku termasuk generasi jadul nih urusan penulisan keyword, karena dulu diajari oleh bosku kalau keyword harus ditulis dengan cetak tebal, miring dan digaris bawah.
Tapi oh tapi, kini Google semakin manusiawi, sehingga keyword tidak perlu lagi diberikan Bold, Italic, ataupun Underline. Mbah Google semakin sepuh bukannya pikun, malah semakin pintar,Cupuers.
6. Paragraf Akhir
Artisnya artikel ini ya memang si keyword sih. Harus muncul di mana-mana. Selain di judul, permalink dan paragraf pertama, keyword juga minta harus ada di paragraf akhir. Agar natural, kita bisa menyisipkannya berupa sebuah kesimpulan atau kata penutup.
7. Jumlah Kata
Belajar blog ke sana ke sini, semua narasumber belum ada yang sepakat soal jumlah kata ini. Namun pengalaman ikut Google for Publisher, dan kini dikuatkan oleh duo coach panutanku, aku semakin yakin bahwasanya jumlah kata bukan lagi sesuatu yang penting.
Yang harus kita perhatikan, sebelum menulis artikel, kita harus liat kompetitor. Misalnya artikel lawan kita di page 1 nulisnya 1000-2000 kata, maka kita harus menulis lebih panjang darinya, minimal nilai mediannya.
8. Optimalkan Paragraf
Ini PR banget sih buat MomBlogger Cupu yang suka nulis panjang. Padahal sudah beberapa kali ikut pelatihan menulis sudah disampaikan, termasuk juga oleh mas Irwin dan mas Pewe, kalau paragraf itu nggak perlu panjang-panjang. 1-2 kalimat pun cukup, yang penting tidak buang-buang kata. Kuncinya yaitu singkat, ringkas, padat, dan berisi.
9. Heading
Dalam sebuah artikel harus ada H1, H2 dan H3. Penggunaannya pun wajib urut. Tidak boleh loncat dari H1 langsung H3, atau H2 dulu baru H1. Yang perlu diperhatikan, H1 hanya ada satu, jangan sampai ada banyak, karena H1 seperti kita para wanita yang nggak mau diduakan. Eaaa.
Selain menggunakan heading dengan urutan yang tepat, jangan lupakan si keyword juga. Emang ngartis banget sih si keyword. Minta muncul juga dia di H1, H2 dan H3. Nggak perlu di setiap heading ada ko. Setidaknya minimal ada 1 keyowrd yang muncul di bagian heading.
10. Optimasi Gambar
Masih ingat kan tentang Title & Alt Image/Video? Jangan pernah lupakan mereka ya! Banyak banget yang tanya apakah Title dan Alternatif Text boleh sama?
Coach Irwin dan Coach Pewe mengingatkan kalau dua hal ini harus diisi dengan kalimat yang berbeda. Kalau sama saja, lantas kenapa disebut dengan Alternatif? Lebih lengkapnya tentang Title dan Alt image, bisa ditengok di artikel Optimasi SEO pada Gambar.
11. Link pada Artikel
Sebuah artikel di dalam halaman blog maksimal memuat 150 link. Jumlah tersebut merupakan akumulasi, baik itu internal link maupun eksternal link. Cara mengeceknya bisa install Seo Quake add on di browsernya.
Tapi ingat ya, internal link harus lebih banyak dari eksternal link. Perbandingannya yaitu 3:1. Misal, di artikel kita sudah ada 1 eksternal link, maka minimal kita sisipkan juga 3 internal link di dalamnya.
Btw, sudah paham kan ya makna eksternal dan internal link? Singkatnya, eksternal link adalah link yang mengarah ke web di luar blog kita. Biasanya link ke web produk yang sedang kita ulas atau web yang kita gunakan sebagai referensi.
Sementara internal link adalah link yang mengarah ke artikel lain di blog kita. Ingat ya internal link harus memiliki keterkaitan dengan artikel yang sedang kita tulis.
12. Gunakan LSI Keyword
LSI adalah padanan kata. Hal ini yang membuat artikel kita menjadi lebih natural. Pastinya akan terasa aneh dan kaku ketika di dalam sebuah artikel, kita terus-terusan mengulang kata yang sama kan? Makanya keyword yang ingin selalu kita sebut itu bisa dituliskan dalam padanan katanya.
Misalnya nih keyword artikel kita “Jokowi”, maka kita nggak harus selalu mengulang kata tersebut, namun bisa menggunakan kata-kata berikut ini:
- Presiden RI
- Mantan Gubernur Jakarta
- Mantan Walikota Solo
- Ayah Kaesang
Cara mengecek LSI itu benar apa salah yaitu dengan mengecek di Google. Contohnya, kita melakukan pencarian dengan keyword “Ayah Kaesang”. Jika keluar Jokowi di bagian related search atau pencarian terkait, artinya keyword tersebut adalah LSI dari Jokowi. Jika tidak, ya berarti itu bukan LSI-nya.
Namun tetap harus waspada, Cupuers, karena banyak jebakan batman di Google. Contoh, keyword “HP”. Keyword itu bisa mengacu pada handphone. Namun tak sedikit pula yang mengira kata itu sebagai merk laptop dan printer.
Begitu juga dengan keyword “Apple”. Ada yang mengira buah apel, ada pula yang mengira merek Smartphone. So, hati-hati ya soal LSI ini.
Setelah kita terbitkan artikel kita, jangan lupa untuk selalu share di media sosial platform apapun yang dimiliki, baik FB/ Twitter/ Instagram/ Linkedin, dll. Bahkan saat kita baru melakukan editing pada artikel lama, kita pun perlu membagikan ulang di media sosial kita.
14. Lakukan Inspect URL
Setelah 13 tips di atas dipraktekkan, jangan sekali-kali melupakan jurus pamungkas ini! Agar tulisan kita cepat terindex Google, pastikan untuk selalu inspect URL setiap kita menerbitkan artikel baru ataupun melakukan editing di artikel-artikel lama.
Cara inspect URL masih ingat kan? Kalau lupa, bisa tengok di artikel mengenai Google Search Console ya.
Nah, itulah 13+ tips SEO On Page. Ingat ya Cupuers, nggak ada yang instan dalam SEO. Semua butuh waktu dan proses. Jadi, bersabarlah. Yang terpenting selalu praktekkan 13+ tips di atas, dan lihat hasilnya sebulan, dua bulan ke depan. Kalau masih belum terlihat? Ya, coba terus!
Jadi ingat materi kajian beberapa waktu lalu;
Allah nggak meminta kita untuk mencapai hasil terbaik. Namun Allah minta kita berikhtiar dengan usaha terbaik yang kita bisa.
Begitu juga Google, mereka nggak minta artikel kita selalu nampang di page one. Tapi kalau kita mau artikel kita nampang di page one-nya mereka atau bisa muncul di saat orang mengetikkan sebuah keyword tertentu, ya ayo berusaha menerapkan tips SEO on Page di atas. Selamat mencoba dan semoga berhasil.
Ada template Excelnya kah Mbak?
Ini nih yang aku cari dari kemarin, postingan bahas seo dengan bahasa yang ringan. Mastah emang
Daging banget ini ilmunya, Mba 😊 Makasih banyak udah berbagi. Salam, ODOP Batch 8.
Mbak Marita, pengen banyak belajar aku…
pelan-pelang ngikutin tutorialnya mba Marita
Cakep! Diajarin suami ga ngerti, baca di sini lumayan agak ngerti. Masih perlu banyak belajar.
Makasih banyak ya mba!
Mampir, Mom. Saat ini hanya lewat sini daku belajar darimu. Hiks
Terima kasih mbak marita…H1.ku 0 wew kkkk
Makasih ilmunya mbak, bisa baca sambil praktek nih biar berasa adep"an sama mbak Marita 😘