Pernah mendengar apa itu blog plan, cupuers? Hmm, banyak yang geleng-geleng. Beberapa MomBlogger Cupu lihat ada yang mengangguk-angguk pelan. Tandanya ragu. Eits, tapi ada yang kenceng banget anggukannya, pasti alumni Blogspedia Coaching ya? Wkwkw, geer amat ya.
Sebelum eike bahas lebih lanjut tentang blog plan, manfaat, cara membuat dan contohnya, MomBlogger Cupu mau tanya dulu aaah. Ada nggak sih Cupuers yang kadang merasa bingung hari ini mau nulis apa ya. Terus seharian hanya berakhir dengan memandang laptop tanpa menghasilkan tulisan satu pun. Pernah mengalami seperti ini?
Nah, salah satu cara untuk menghindari kejadian mengerikan seperti itu adalah dengan membuat blog plan. Caranya? Sabaaaar, duduk manis dulu, siapkan camilan lalu lanjut baca deh, hehe.
Contents
Apa Itu Blog Plan?
Jika dijabarkan per kata, maka blog plan berarti perencanaan blog. Maksudnya adalah merencanakan konten/ artikel blog dalam jangka waktu tertentu. Kalau eike sendiri biasanya memilah blog plan menjadi 4 tahap; yearly blog plan, monthly blog plan, weekly blog plan dan daily blog plan.
Secara umum blog plan memiliki tujuan untuk merencanakan arah proses blogging, meliputi:
- Target yang ingin dicapai lewat blog pada tahun/ bulan ini
- Niche/ kategori tulisan
- Jadwal posting dan memetakan keyword
- Membuat outline
Kenapa sih kita perlu membuat blog plan?
Kalau kata orang bijak, “Perencanaan yang matang adalah separuh jalan dari kesuksesan.”
Jadi, kalau Cupuers pengen sukses ngeblog, maka mulailah merencanakan isi blognya dengan sebaik-baiknya.
Bikin blog kan sudah, permak blog sedikit-dikit juga sudah kan? Kalau blognya saja sudah buka pintu lebar-lebar untuk menunggu diisi artikel-artikel bermanfaat, masa kita pemiliknya malah malas-malasan? Cuzz lah mulai diplanning mau ngapain dan mau diisi apa sih blognya.
Manfaat Blog Plan
Mungkin buat sebagian Cupuers, hal ini bisa jadi terasa menjemukan dan buang-buang waktu. Namun jika sudah menjalani dan merasakan manfaat yang didapat dari adanya blog plan, teman-teman pasti semangat deh tiap jadwal bikin blog plan tiba. Rasanya sudah separuh jalan kita mengisi blog dengan sepenuh jiwa.
Agar bikin blog plan-nya nggak main-main dan bisa ada hasilnya, yuk kita kenalan dulu sama manfaatnya. Setidaknya ada 8 manfaat memiliki content plan buat blog:
- Membantu Teratur dan Konsisten Posting – Membuat jadwal posting blog akan membantu kita lebih teratur dalam update blog; apakah 1 hari 1 post, 3x per week, dsb. Kita bisa menyesuaikan sesuai kemampuan diri masing-masing.
- Merencanakan Konten yang Seimbang – Jika di blog kita ada lebih dari 1 niche/ kategori, dengan membuat perencanaan di awal, kita bisa menyusun jadwal konten masing-masing kategori secara bergantian. Misal hari Senin, jadwalnya topik parenting, hari Selasa, jadwalnya traveling, hari Rabu, jadwal post Teknologi, dsb.
- Menyediakan Konten yang Ditunggu Pembaca – Ketika blog tak lagi sekedar hobby, namun juga tempat berbagi, tentunya kita harus memperhatikan jenis konten apa yang disukai pembaca. Oleh karenanya content plan dan keyword research adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan.
- Tandai Hari-hari Spesial – Dengan perencanaan konten, kita bisa menyesuaikan postingan dengan hari-hari besar/ perayaan-perayaan tertentu.
- Memilih Ide Terbaik – Content plan untuk blog membantu kita untuk memutuskan mana ide terbaik yang akan dieksekusi terlebih dahulu.
- Tidak Ada Alasan Buntu Ide – Ketika kata-kata kunci yang akan kita tulis sudah ada dalam genggaman, tidak ada alasan buntu ide saat proses ngeblog. Kita tinggal mengembangkan saja kata-kata kunci di dalam daftar perencanaan menjadi outline dan kemudian siap dikembangkan jadi tulisan yang utuh.
- Mencari Postingan Lebih Cepat – Biasanya MomBlogger Cupu menjadikan blog plan sekaligus tempat pengarsipan link artikel yang sudah diterbitkan. Dengan cara ini, kita bisa mencari tulisan lama dengan lebih mudah. Sekaligus bahagia kalau lihat content plan sudah penuh dengan link, artinya rencana yang sudah dibuat sudah tereksekusi dengan baik.
- Menghemat Waktu – Saat orang lain baru berpikir mau nulis apa hari ini, kita sudah punya daftar tulisan hingga seminggu, sebulan atau bahkan setahun sekalian. Istimiwir kan, Cupuers?
Sekarang pasti pertanyaan “gimana cara bikinnya?” makin gencar diteriakkan nih. Iya atau iya? Cuzz lah kita pretelin satu per satu cara membuatnya. Bisa langsung praktek juga ya, biar nggak puyeng, hehe.
Cara Membuat Blog Plan dan Contohnya
Namun sebelum eike bagikan langkah-langkah pembuatan blog plan, Cupuer perlu tahu nih kalau perencanaan blog bisa dituangkan dalam berbagai metode;
- Manual – Cocok digunakan buat Cupuers yang lebih suka mencatat di dalam buku tulis dan bolpoin. Biar ceria, bisa ditambahin gambar-gambar lucu. Buat yang suka art journaling sih cara ini bisa menyenangkan, sekalian stress releasing.
- Printable/ Freebies – Sebenarnya ini setengah manual juga sih. Tapi buat yang bingung mendesain blog plan, nggak jago gambar dan bikin sentuhan seni yang oke, kita bisa unduh desain-desain content plan yang banyak bertebaran di Internet. Atau kalau mau, bisa juga bikin desain sendiri pakai canva. Terus desain itu dicetak dalam ukuran besar, lalu bisa ditempelkan di meja kerja.
- Digital – Nah, kalau ini sih yang eike lakukan selama ini. Tinggal pakai aplikasi excel/ sheet. Bikin kolom-kolom yang dibutuhkan, udah deh. Satu file bisa untuk yearly blog plan, dan tiap satu sheet mewakili satu monthly blog plan.
Kira-kira kalau Cupuers bakal lebih nyaman dan semangat pakai metode yang mana nih? Kalau sudah pilih metodenya, hayuk sekarang mulai dibuat blog plannya!
1. Yearly Blog Plan
Kita akan mulai buat perencanaan tahunan ya. Tujuan dari yearly blog plan alias rencana tahunan blog semacam RAPB buat blog, tapi versi sederhana. Kita bisa mencatat apa saja goal yang ingin diraih dalam setahun ke depan untuk blog.
Misalnya; traffic yang ingin dicapai, DA/ PA yang ingin dicapai, angka DR yang ingin diraih, nominal rupiah yang ingin didapat lewat aktivitas blogging, dsb.
Selain menuliskan target yang ingin dicapai, kita juga perlu menulis hal-hal apa saja yang akan dilakukan agar bisa mencapai tujuan tersebut. Contoh; jadwal posting, update artikel lama, membenahi struktur blog, melakukan link building, agenda upgrading wawasan blog dengan mengikuti ikut kelas SEO, ikut kelas sosmed, dsb.
Kalau MomBlogger Cupu biasa menempelkan rencana tahunan blog ini di jurnal khusus. Tapi biasanya biar manis, eike bikin dulu desainnya di Canva, lalu dicetak, baru deh ditempelkan di jurnal. Tiap semangat ngeblog lagi nglokro, dibaca lagi yearly blog plan-nya. Seketika semangat ngeblog muncul lagi deh.
Oya, kapan waktu yang tepat membuat rencana tahunan. Biasanya sih kalau eike bikinnya di akhir tahun sebelum ganti kalender baru. Semacam bikin wish list atau resolusi buat blog gitu deh.
2. Monthly Blog Plan
Setelah udah punya bayangan target yang ingin dicapai dari blog kita. Sekarang saatnya memecah rencana tahunan menjadi per bulan;
- merencanakan jumlah artikel yang akan dihasilkan pada bulan tersebut.
- merencanakan jadwal postingan setiap hari/ per dua hari sekali/ per tiga hari sekali, dll.
- mencatat hari-hari besar di bulan itu, apakah akan membuat postingan dengan tema tersebut.
- Buka aplikasi Excel/ sheet, beri judul “Blog Plan -Nama Blog- Tahun”, contoh: Blog Plan Marita’s Palace 2021
- Buka tab baru di excel, rename tab dengan nama bulan. Satu tab untuk satu bulan.
- Buat kolom yang dibutuhkan, misalnya; nomor, tanggal, tema/ niche, keyword, judul, narasumber, referensi, status, link post.
- Berikan warna berbeda di setiap baris untuk masing-masing niche/ kategori.
- Jika hari itu kita sudah berhasil posting sesuai plan yang dibuat, kita bisa masukkan link artikel yang telah tayang. Beri warna berbeda sebagai tanda bahwa tugas hari itu sudah dikerjakan. Misal, kita beri warna hijau. Biasanya nih, semakin banyak warna hijau yang kita lihat, semakin semangat kita ngeblog karena berhasil melawan rasa malas di dalam diri.
- Di tab berbeda, kita bisa membuat pencatatan pencapaian blog: traffic, alexa rank, DA/ PA, DR, dan juga pendapatan bulanan. Hal ini untuk melakukan tracking prestasi blog kita. Jika ada penurunan, kita juga bisa mengevaluasi kinerja. Apakah pada bulan itu kita rutin posting sesuai plan, atau malah kalah sama mager?
- Sediakan dulu toolnya; extension Whatsmyserp dan SEOQuake. Pasang dua ekstensi ini di blog kalian ya, Cupuers.
- Setelah toolnya siap nih, kini saatnya berburu keyword. Misal, kita punya topik parenting di blog, lalu pengen bahas tema tentang anak tantrum. Coba deh, googling tema tersebut, lalu cek KD, volume dan CPC keyword tersebut menggunakan kedua tool yang sudah dipasang di browser.
- Sebaiknya gunakan keyword yang bervolume maksimal di bawah 1000, semakin tinggi volume, semakin banyak pesaingnya.
- Lalu cari keyword yang total pencarian di bawah 3juta. Sama halnya dengan volume, makin banyak jumlah pencarian untuk suatu keyword, semakin tinggi pesaingnya.
- Cari juga keyword yang ber-CPC alias punya nilai klik, terutama buat Cupuers yang sudah punya akun adsense, biar kesempatan dapat cuan dari sana makin besar.
- Pertimbangan terakhir, gunakan KD alias keyword difficulty yang di bawah 60%.
Kalau mau langsung ngelist topik tanpa melakukan keyword research lebih dalam ya nggak masalah. Namun jika kepengen blognya lebih dikenali sama mesin pencari, ada baiknya tulislah kata-kata kunci yang memang banyak dibutuhkan. Gimana caranya tahu suatu kata kunci banyak dibutuhkan, caranya tentu saja dengan melakukan riset.
Eike biasa bikin monthly blog plan di minggu-minggu terakhir menuju ke bulan berikutnya. Minimal ya, sehari sebelum kalender ganti bulan baru.
3. Weekly Blog Plan
Fungsinya yaitu menjabarkan rencana bulanan menjadi pekanan:
- menetapkan jadwal posting pada pekan tersebut
- merencanakan kategori dan tema postingan
- menuliskan tujuan jangka pendek; misal ada lomba blog di pekan tersebut
- mencatat hal-hal yang harus dilakukan pekan itu; mencari referensi tulisan, menyiapkan infografis, wawancara narasumber, dsb.
Khusus yang ini, Cupuers bisa langsung skip jika dirasa kurang efektif atau kurang membutuhkannya. MomBlogger sendiri juga biasanya langsung loncat dari rencana bulanan ke rencana harian sih.
4. Daily Blog Plan
Nah, kalau yang ini sangat membantu agar Cupuers saat menyusun artikel bisa runtut dan nggak mbleber ke sana ke mari. Kalau MomBlogger Cupu biasa menyebut daily blog plan sebagai outline artikel. Isinya bisa seperti ini;
- Tema tulisan
- Keyword
- Judul
- Permalink
- Kalimat pembuka
- Sub Judul 1
- — Sub sub judul 1
- — Sub sub judul 2
- — Sub sub judul 3, dst
- Sub Judul 2
- Sub Judul 3, dst
- Penutup (kesimpulan)
- Referensi/ Daftar Pustaka
Outline ini juga biasanya eike gunakan sebagai checklist apakah hierarki artikel sudah memenuhi kaidah SEO on Page. Jika sudah oke, baru deh dibawa ke dashboard blog, siapin infografis dan siap ditayangkan.
Apakah semua jenis blog plan harus dipakai semua? Tentu saja tidak. Semua tergantung kebutuhan Cupuers. Kalau MomBlogger Cupu sendiri biasanya hanya pakai yearly, monthly dan daily/ outline.
Begitulah sekelumit info tentang apa itu blog plan, manfaat, cara membuat dan contohnya. Semoga bisa berguna membantu Cupuers atasi kebingungan mau nulis apa hari ini, besok dan seterusnya. Tapiii nih, kalau masalahnya mogok nulis karena mager. Mau bikin content plan berapapun, kalau magernya nggak dilawan, ya bakal stuck di situ aja.
Karena sesungguhnya kemalasan diri sendiri adalah musuh yang sebenarnya. Siap untuk mengambil pedang dan menebasnya?
Akhirnya ada yg bahas lengkap plus contoh terimakasih mbk marita. Aku baru menerapkan outline dan rencana tulisan aja tp ngga di breakdown per bulan atau tahun. Aku masih tim pake buku tulis. Masih nyaman.
Jadi coach, plan ini kita buat jauh-jauh hari sebelum ngeblog atau setiap hari sebelum ngeblog atau seminggu sekali? soalnya, belum lagi kita nyari bahan bacaan dan referensi kalau tulisannya review gitu…
Mantullllll jadi emang tantangannya adalah melawan malas untuk nyatet secara rutin huft itu aku hiks
Pengen ikutan kelasnya…